Senin, 29 April 2013

Cucak Kuricang hyperemnus, Lamteuba, Aceh Besar, NAD


Cucak Kuricang

Black-headed Bulbul
Pycnonotus atriceps (Temminck, 1822)
Nama Pasar: Burung cep cep (bangka)
Deskripsi
Sedang (17 cm.), berwarna kekuningan dengan kepala hitam berkilau dan tenggorokan hitam. Tubuh bagian atas zaitun-kekuningan, sayap kehitaman, ekor juga kehitaman namun terdapat warna kekuningan yang mencolok pada ujung-ujungnya. Tubuh bagian bawah kuning-kehijauan.
Iris biru-pucat; paruh hitam; kaki coklat.
Terdapat bentuk warna lain, yaitu abu-abu dengan warna putih pada ujung ekor.
Ras yang hidup di P. Bawean memiliki bentuk warna kehijauan-suram.
Suara
cip” yang ramai tajam. Kicauan khas yang terdiri dari sederet “ciip” dan “ciik” serta variasinya.
Persebaran dan ras
India timur laut, Asia tenggara, Palawan, Semenanjung Malaysia dan Sunda besar.
Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan
  • atriceps (Temminck, 1822): Bangladesh bagian timur (Sylhet dan Chittagongs), India bagian timur laut (R Brahmaputra bagian selatan sampai Cachar utara and Manipur), Myanmar (kecuali bagian utara) dan China bagian selatan (Yunnan badian barat daya) sampai Thailand bagian selatan, Cambodia bagian barat daya, Laos bagian selatan, Vietnam bagian selatan, Semenanjung Malaysia dan sunda besar, dan Philippina bagian barat (Calauit, Dumaran, Palawan).
  • hyperemnus (Oberholser, 1912): Pulau-pulau di barat P. Sumatran (P. Simeulue, P. Nias, dan kepulauan Mentawai).
  • baweanus (Finsch, 1901): Pulau Bawean di utara P.Jawa.
  • hodiernus (Bangs & J. L. Peters, 1927): Pulau Maratua di ujung timur P.Kalimantan
Cucak Kuricang hodiernus, P. Maratua, Kaltim © Quentin Phillipps
Tempat hidup dan Kebiasaan
Meski di Bali jarang terlihat, namun burung ini cukup umum di dataran rendah sampai ketinggian 900 mdpl. Kadang terlihat sendirian, atau dalam kelompok kecil, dan juga bergabung dengan jenis burung lain saat mengunjungi pinggiran hutan, hutan sekunder, dan semak-semak di tepi pantai.

0 komentar:

Posting Komentar

SaYA