Senin, 12 Maret 2012

Kematian Medadak




Paling banyak akibat jantung sehingga disebut Kematian Jantung Mendadak berkaitan penyakit jantung koroner,irama jantung yang paling sering fibrilasi ventrikel 75-80% kasus, sedangkan bradiaritmia hanya terjadi sekitar 5-10%. PERKI memberikan kesempatan pada dokter umum /spesialis mendapat pelatihan Resusitasi orang/pasien dengan henti jantung.



Penyebab kematian mendadak ini yang paling banyak disebabkan masalah jantung sehingga sering disebut Kematian Jantung Mendadak. Penyebab kematian jantung mendadak yang paling utama di negara-negara industri adalah penyakit jantung koroner. yang paling banyak berkaitan dengan irama jantung dan yang paling sering adalah fibrilasi ventrikel 75-80% kasus, sedangkan bradiaritmia hanya terjadi sekitar 5-10%. 
Insiden kematian jantung mendadak dilaporkan 0.36 sampai 1.28 per 1000 penduduk di negara barat per tahun. Penelitian-penelitian ini hanya mencatat penderita yang mengalami kematian jantung mendadak yang dilakukan resusitasi oleh petugas emergensi. atau diketahui oleh masyarakat sekitar, sehingga angka ini masih di bawah dari angka yang diharapkan di masyarakat. Resusitasi orang/pasien dengan henti jantung, dalam upaya mengembalikan sirkulasi ke sirkulasi spontan dengan tekanan darah yang adekwat secara langsung berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah (Kardiovaskuler). PERKI sebagai Perhimpunan dokter Kardiovaskuler Indonesia berkewajiban untuk Pengembangan, pengawasan, pelaksanaan ilmu resusitasi dalam kalangan dokter dan masyarakat, dibawah komisi kegawat-daruratan kakardiovakuler PERKI. Hal ini dilakukan dengan menimbang pentingnya Ilmu tersebut untuk kalangan dokter dan masyarakat, dan menghindari persepsi yang berbeda dari profesi dokter diluar bidang kardiovaskuler.
Peralatan Resusitasi ACLS
.

0 komentar:

Posting Komentar

SaYA